Lebih dekat, mengenal Rasul tercinta

Bagikan :

Nyala Pelita di Sahara yang Gulita

Saudaraku pernahkah kita sadar dahulu dunia pernah dilanda awan jahiliyah yang begitu kelam, leluhur yang tak mengenal Tuhannya,  pribadi-pribadi yang tak peduli akan ajalnya. Sadarkah kita, dahulu ada seorang manusia yang menjadi pelita bagi jagad raya, yang kelahirannya meruntuhkan singgasana raja-raja persia, memadamkan Tuhannya umat Majusi yang disebut Api mulia, seorang manusia termulia yang pernah mengutarakan kerinduan pada kita sejak dahulu kala 14 abad silam lamanya.

Beliau Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam, lahir pada tahun Gajah, begitulah umat muslim senantiasa mengingatnya, karena ketika itu adalah tahun dimana kejadian besar terjadi yakni tentara kufar dengan pasukan Gajahnya ingin menghancurkan Ka’bah, kisah ini Allah abadikan dalam surat al-fill. Sedangkan bulannya ada beberapa perbedaan pendapat, ada yang mengatakan Ramadhan ada pula yang mengatakan Robi’ul awal, namun yang lebih kuat adalah bulan Robiul awal. Beliau lahir pada hari senin sebgaimana hadist beliau ketika beliau ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,

“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)

Sedangkan untuk tanggalnya sendiri banyak perbedaan pendapat, ada yang mengatakan tanggal 2, 8, 10 dan 12 dan yang paling masyhur dimasyarakat adalah pada tanggal 12 Robi’ul awal tahun gajah.

Kelahiran beliau adalah penawar bagi kerinduan jagad akan sosok pelita yang kelak meneranginya, kelahiran beliaupun disambut dengan berbagai keajaiban-keajaiban yang merupakan petunjuk dari Allah, bahwa seorang manusia yang akan merubah dunia telah dilahirkan. ketika beliau lahir  ibundanya Aminah melihat beliau memancarkan cahaya yang bahkan sampai ke busrha dan siria, bertepatan dengan itu bangunan-bangunan kokoh kaum kafir runtuh, seperti runtuhnya balkon 10  kerajaan kisra serta padamanya Api Tuhannya orang majusi yang tak pernah padam sebelumnya.

Kelahiran beliau sungguh mendatangkan kebahagiaan yang tiada tara bagi ibundanya, bagi kakeknya dan bagi para kaum Quraisy kala itu, setalah tujuh hari kelahiran beliau maka Abdul Muthalib langsung menggendong beliau masuk kedalam ka’bah dan memohon kepada Allah segala kebaikan untuk beliau, dan disana pulalah beliau diberikan nama Muhammad oleh kakeknya, nama yang membuat orang-orang Quraisy merasa aneh, karena tidak pernah sebelumnya ada orang yang diberikan nama itu ketika Abdul Muthalib ditanya oleh kawan-kawannya beliau menjawab “Aku berharap ia akan menjadi orang yang terpuji baik di dunia maupun kelak di surga.”

Mengenai nama beliau Hasan bin Tsabit berkata, “Sang Khaliq mengambil nama Rasul-Nya dari nama-Nya sendiri. Dengan demikian, sementara Allah adalah Mahmud (terpuji), Nabi-Nya adalah Muhammad (patut dipuji). Kedua-dua kata ini diambil dari akar kata yang sama dan mengandungi makna yang sama pula”.

Maasyaa Allah, tak ada sedikitpun yang Allah lewatkan untuk memberi tanda kepada kita akan kebesaran-Nya, yang senantiasa menuntun kita, memberi kita petunjuk menuju tempat tinggal kita yang sebenarnya “surga”.

Saudaraku seperti yang kita tahu bahwa beliau tidak lama dipangkuan ibundanya setelah beberapa hari beliau dipindah tangankan untuk memperbaik persusuan, selain oleh ibundnya Aminah beliau disusui oleh seorang hamba sahaya yang bernama Suwaibah, selanjutnya beliau di susui oleh Halimah sa’diyah halimah dari suku sa’diyah. Beliau dibawa kerumahnya diperkampuingan yang masih asri, tempat paling baik untuk pertumbuhan fisik maupun bahasa. Dan disanalah banyak sekali kejadian-kejadian yang mengagumkan seperti kisah air susu sebelah kanan halimah yang biasanya tidak ada menjadi begitu penuh ketika Rosul kita yang meminumnya, kesuburan dan ternak Halimah yang bertambah banyak dan berkah, serta kejadian paling mengesankan yakni dibelahnya dada beliau oleh malaikat jibril.

Saudaraku banyak kemualiaan-kemuliaan beliau yang perlu kita ketahui sebagai ummatnya, Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: “Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya;

  • diberi kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak satu bulan perjalanan,
  • bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,
  • dihalalkan untukku harta ghanimah dan itu tidak dihalalkan kepada orang sebelum saya
  • diberi syafa’at
  • dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • keutmaan beliau diakhirat antara lain. Rasulullah saw bersabda: “Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang memberi syafaat (kepada ummat manusia).” (HR. Muslim).

Saudaraku perlu kita yakini Nabi kita adalah manusia, sama seperti kita, Allah mengutus beliau sebagai manusia biasa agar kita mampu meneladaninya, maka ahlak beliau, sifat beliau segala tingkahlaku beliau adalah hal yang perlu ita tiru. Kesabaran beliau, kasih sayang beliau, ibadah beliau adalah panutan kita. Sedangkan segala keajaiban yang diberikan khusus untuk beliau cukup kita imani, sebagaimana keimanan para sahabat Rodiallohu ajmain. Wallohu’alam | Wira Al-Ghoruty.

Assalamualaikum,..

Sahabat shalih/shaliha bantu para santri untuk bisa menghafal al-Qur’an yuk, dengan bersedekah di program

Beasiswa untuk Santri Penghafal Al-Qur'an